Minggu, 29 April 2012

Tugas BP


Cita-Cita

Kalau ditanya soal cita-cita sebenarnya saya sendiri juga masih bingung dengan cita-cita saya. Saya belum bisa menemukan cita-cita yang saya inginkan dan cocok dengan bakat atau kemampuan saya sendiri. Saya belum bisa menemukan ketertarikan saya dalam suatu hal. Karena dari awal saya sudah terbiasa diberikan pilihan dan pilihan itu yang memilih kebanyakan aalah dari orang tua saya. Contohnya saja  pilihan masuk jurusan IPA atau IPS di sekolah. Saya masuk IPA Karena orang tua saya yang memintanya, dan harus masuk IPA katanya. Kalau saya si awalnya agak ragu kalau masuk IPA. Saya takut tidak bisa menjalani kegiatan belajar i program jurusan IPA. Karena yang saya tahu anak IPA itu pintar-pintar semua. Saya takut tidak bisa karena saya menyadari kemampuan saya. Tapi orang tua saya meyakinkan saya kalau sudah dijalani pasti akan baik-baik saja. Dan ya memang setelah saya menjalaninya memang baibaik saja mungkin. Tapi  tetap saja susah untuk pelajaran IPA nya. Terutama FISIKA  dan KIMIA. Nilai saya di mata pelajaran itu endah sekali. Sepertinya tidak layak menjadi anak IPA. Tapi melihat yang lain juga ada  yang menapat nilai seperti itu dan bahkan ada yang dibawah saya, terkadang saya merasa ada yang lebih tidak layak dari paa saya. Tapi saya tidak boleh melihat kebawah. Saya harus melihat keatas, melihat yang lebih dari saya untuk dijadikan motivasi.
Sekarang saya akan menyebutkan beberapa yang kira kira akan menjadi pilihan saya. Saya mendapat saran dari orang tua saya. Yaitu teknik industri dan teknik kimia. Ya kalu mendengar penjelasannya dari orang tua ya saya setuju saja. Tapi apa mungkin dengan nilai kimia saya yang dibawah KKM bisa masuk menjadi teknik industri atau teknik kimia. Saya merasa kurang yakin saja. Takut disangka berlebihan. Tapi sepertinya sekarang saya agak tertarik dengan arsitek. Sepertinya menjadi arsitek itu menyenangkan. Walaupun harus pintar membuat desain. Tapi saya tidak tahu caranya menjadi arsitek.
Sepertinya saya harus mengikuti apa kata orang tua saya. Ya kalau tidak ambil teknik industri, ambil teknik kimia. Walaupun susah, di coba saja dulu. Pilihan orang tua tiak mungkin salah. Apalagi pilihan untuk masa depan anaknya. Selain itu menuruti permintaan orang tua juga merupakan bentuk kebaktian seorang anak kepada orang tuanya. Saya harus berusaha dulu dan lakukan yang terbaik sebisanya kemampuan saya, dan janagn telalu memaksakan kehendak. Karena bisa fatal sesuatu yang dipaksakan.
Itu tadi baru jurusan. Baru jurusan saja saya sudah bingung, apalagi universitasnya? Kalau soal universitas saya tidak terlalu tahu banyak. Jadi saya tidak terlalu berharap masuk universitas apa. Tapi semoga saja masuk univesitas yang bagus. Misalnya IPB atau ITB dan sekelasnya. Jadi masuk universitas apapun yang penting  saya bisa masuk jurusan teknik industri tau teknik kimia dengan baik dan lancar. Amiin.
Pada dasarnya cita-cita saya ingin menjadi orang yang sukses,berguna, dan membuat orang tua saya senang dan bangga pada saya. Itu memang cita-cita yang mulia dan sangat umum. Tinggal kita yang harus berusaha melaksanakannya, mewujudkannya, dan menjadikan itu kenyataan.  Usaha dan berdoa dan jangan terlalu berlebihan dan memaksakan alam mewujudkan cita-cita, itu menurut saya.

Tidak ada komentar: