Selasa, 14 Oktober 2014

Tugas Teori Organisasi Umum 1 (3 kasus)



KASUS: PERUSAHAAN TRI-ENERGI

Pertanyaan kasus:

1.      Apa ciri-ciri birokrasi yang telah terlibat pada situasi tersebut?
2.      Apakah Joni Bolang harus memberhentikan lima ribu karyawan perusahaan? Mengapa? Apa masalah-masalah dan kebaikan-kebaikan tindakan tersebut  menurut perkiraan saudara bila dia melakukannya?
3.      Bagaimana cara situasi ini  dapat dihindarkan atau dicegah?

Jawaban kasus:

1.      Pegawai negeri ditentukan. Perusahaan Tri-Energi melakukan kegiatan penarikan karyawan secara besar-besaran.
Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan. Perusahaan ini mengalami penurunan laba, maka perusahaan dapat mempertimbangkan 5000 karyawannya untuk melanjutkan karirnya di perusahaan itu atau tidak.
Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan. Mempertimbangkan untuk memberhentikan 5000 karyawannya karena dianggap tak satupun memenuhi syarat untuk dipertahankan sampai pensiun.  Dan banyak juga posisi manajerial yang secara potensial angkatan kerjanya lebih kecil. 
2.      Iya. Karena untuk kebaikan perusahaannya tersebut. Jika tetap dilanjutkan dengan 5000 karyawan maka perusahaannya itu akan mengalami kerugian yang besar dan bahkan akan gulung tikar disebabkan penurunan laba dan rendahnya harga di pasaran. Dan jika memberhentikan karyawannya, tidak membuat masyarakat menjadi berharap terlalu banyak untuk mempertahankan pekerjaannya sampai pensiun di perusahaan tersebut. Dan juga tidak mengalamai penurunan laba dalam jumlah banyak. 
3.      Untuk menghindari atau mencegahnya dengan cara memberhentikan karyawan yang dianggap tidak diperlukan saja (tidak diberhentikan semuanya 5000 karyawan). Dengan cara diseleksi ulang berdasarkan kemampuan yang dimiliki setiap karyawan. Jika tidak memenuhi syarat maka akan diberhentikan. Atau pada awal penarikan karyawan perusahaan ini seharusnya tidak terlalu banyak menerima jumlah karyawan.




KASUS: BUDIONO MENERIMA TAWARAN PEKERJAAN BARU

Pertanyaan kasus:

1.      Apa prinsip-prinsip manajemen yang akan dilanggar bila Budiono menerima tugas atau pekerjaan baru tersebut?
2.      Bila Budiono menerima penugasan baru, apa macam-macam masalah yang kemungkinan besar akan terjadi?
3.      Apa rekomendasi-rekomendasi yang akan saudara ajukan untuk memperbaiki susunan organisasi, atau untuk mengurangi masalah-masalah potensial perusahaan?

Jawaban kasus:

1.      Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri,  yaitu Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi.
Kesatuan perintah (Unity of command), yang berarti dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
2.      Masalah-masalah yang mungkin terjadi adalah kegiatan dalam bekerja tidak lancar dan tujuan tidak tercapai dengan baik. Akan terjadi kekacauan dalam pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Apalagi jika pembagian waktunya tidak tepat antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Sehingga pekerjaan yang dilakukan Budiono tidak semaksimal mungkin karena tenaga kerjanya sudah dibagi dua untuk perusahaan Wijoyo dan Tajudin.
3.      Rekomendasi dari saya sebaiknya Budiono bekerja pada satu perusahaan saja. Ia harus memilih akan bekerja untuk Wijoyo atau untk Tajudin. Mungkin akan lebih baik Budiono bekerja pada Wijoyo karena dilihat dari hubungan diantara keduanya yang baik dan menyenangkan satu sama lain.  Dan sepertinya Budiono juga lebih menguasai bidangnya di perusahaan Wijoyo. Selain itu pendapatannya juga lebih tinggi dibandingkan bekerja di perusahaan lain.




KASUS: MANAJEMEN ILMIAH BERARTI EKSPLOITASI DAN DEHUMANISASI 

Pertanyaan kasus:

1.      Apakah pendapat Profesor LKH dapat dibenarkan?
2.      Apa elemen-elemen manajemen ilmiah dan perkembangan historik aliran tersebut yang telah menyebabkan Profesor LKH mempunyai pendapat seperti itu?
3.      Anggap saudara tidak menyetujui pendapat Profesor LKH dan mempunyai kesempatan mendebatnya. Dalam hal-hal apa saudara akan menyanggah pernyataannya?

Jawaban kasus:

1.      Tidak. Karena memang sebaiknya upah yang diberikan harus sesuai dengan waktu kerjanya karyawan tersebut. Seperti tulisan Taylor, dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
2.      Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk ,encapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
3.      Dalam hal yang berkaitan dengan hasil produksi dengan waktu yang digunakan  pekerja. Jia tidak menggunakan aliran manajemen ilmiah maka pekerja akan lambat bekerjanya, kan santai santai menghabiskan waktu kerjanya. Karena mereka beranggapan bahwa gaji mereka akan tetap. Misalnya  dalam sebulan gaji mereka 2juta. Mereka akan santai santai saja walaupun hasil dari pekerjaan mereka tidak mencapai target dalam perusahaan dalam sebulan. Karena mereka bekerja sesuai waktu bukan hasil. Mereka menggunakan banyak waktu tapi tidak ada penekanan untuk menghasilkan produksi yang banyak juga.


Nama: Sri Retno Andriani
Kelas: 2KA42
NPM: 18113623

Minggu, 17 November 2013

Resensi Kumpulan Cerpen - Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina




Resensi Kumpulan Cerpen

 
Oleh Mala oktaviani dan Sri Retno Andriani


A.  IDENTITAS
Judul                          : Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina
Penulis                        : Hanna Fransisca
Penerbit                     : Komodo Books
Cetakan                      : 1 Mei 2012
JumlahHalaman          : 140 Halaman
Ukuranbuku                : 14 X 20,5 cm
ISBN                          : 978-602-9137-20-0

B.  SINOPSIS
Zhu adalah seorang janda dan anak saudagar pencari sarang walet dari Kalimantan Timur yang merantau ke kota berteluk hangat di selat sunda (Bandar Lampung), yang rindu dengan suaminya, namun suaminya sudah meninggal. Suami yang dimaksud yaitu Sulaiman, Sulaiman adalah seorang petani kopi  ilegal yang selama hidupnya mempertahankan ladang kopi dari pemerintah yang dipaksa pergi meninggalkan lahan yang telah bertahun-tahun di garap dengan tuduhan melakukan pembunuhan gajah.
Kisah cinta mereka berawal dariSulaiman dan Nyiwar yang datang kerumah Zhu untuk meminta pertolongan darinya, karena Zhu teringat atas jasa ayahnya yang berbaik hati menolong orang, sehingga Zhu menolong Sulaiman dan Nyiwar agar tinggal di rumahnya.
Selama Sulaiman tinggal di rumah Zhu benih-benih cinta pun mulai terjadi sehingga mereka melakukan perkawinan, setelah mereka melangsungkan perkawinan terjadi sesuatu yang tidak terduga.
Berita pemberontakan petani kopi mulai menyebar dan pemerintah tidak tinggal diam sehingga rumah Zhu diserang dan digelandang paksa meninggalkan Zhu.


C.  UNSUR INTRINSIK
a.    Tema                           : Kerinduan seorang istri terhadap suaminya yang meninggal karena mempertahankan ladang kopi.
b.    Alur                             : Maju mundur (campuran).
c.    Tokoh                         : Sulaiman, Zhu, Nyiwar, Made Sukari.
d.    Penokohan                  :
-       Sulaiman               : Berani, pantang menyerah, rela berkorban, gigih.
-       Zhu Ni Xia           : cerdas, ulet, penolong, rendah hati.
-       Nyiwar                  : baik, sabar, lemah lembut.
-       Made Sukari        : baik, berani.
e.    Latar/ setting           :
-       Latar alat             : Kain tapis, gamelan bambu, kapal perang.
-       Latar suasana      : Tegang ,Haru, Sedih.
-       Latar tempat       : Bandar Lampung, Kualakambas, Ladang, Hutan, Kebun, pelabuhan, Pantai, Balai kampung, Rumah Zhu.
-       Latar waktu         : Pagi, petang, malam hari, subuh.
f.    Amanat                       :
-       Mengikhlaskan  orang yang sudah meninggal.
-       Membantu orang yang kesulitan dan tanpa memandang statusnya.
-       Bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
-       Menjaga titipan dari leluhur  yang mulia dengan sebaik-baiknya.

g.    Sudut pandang          : Sudut pandang orang ketiga serba tahu, dan orang pertama
h.    Gaya bahasa              :
-       Pleonasme      : Kemilau emas memancar
-       Repetisi          : Hamparan ratusan kotak-kotak beton di seantero kota-kota itu
-       Metafora       : Kota berteluk hangat di selat sunda


D.  UNSUR EKSTRINSIK
i.      Nilai moral     : Sekelompok orang memukuli orang gila yang mencuri kopi pelanggan disebuah warung.
j.     Nilai sosial     : Seorang ibu penjual pecel yang rela meminjamkan sarungnya  demi kepentingan orang yang tidak dikenalnya, padahal orang lain yang berada di dalam kantor pemerintahan yang memakai pakaian yang lebih rapih kebanyakan berpikir berulang kali bahkan memaki-maki untuk meminjamkan celana atau pakaiannya yang menutupi kaki.
k.    Nilai budaya  : Menunjukkan bukti baktinya sebagai seorang anak yang baik kepada leluhurnya (kakek) dengan cara menghidangkan makan enak yang di impikan arwah yang telah meninggal tersebut, mendandaninya dengan pakaian yang rapih dan mewah, menyewa penangis bayaran agar terlihat kualitas bakti dari segenap keturunan dengan histerisnya tangisan.
l.      Nilai Agama   : Meminta maaf kepada Dewa karena tidak bisa sembahyang untuk-Nya.


E.  KEKURANGAN
Ada dua kesalahan ketik yang kesalahannya dari editor buku ini, Kata gentayangan  tertulis  gentanyangan  di halaman 26, dan kata knalpot  tertulis kanlpot di halaman 131. Lalu  bahasanya yang kurang baku dan lebih banyak menggunakan bahasa adat (tionghoa) serta banyak bahasa yang menggunakan majas. Dari sembilan cerpen ini nyaris tidak menyisakan ruang untuk tersenyum. Dan kekurangan selanjutnya banyak kalimat yang susah untuk dipahami.

F.  KELEBIHAN
Tema dan jalan cerita bukanlah yang terpenting. Yang paling utama dari cerpen ini adalah  cara bertutur yang memikat. Beberapa kata memiliki arti dan makna yang baik di terapkan dalam kehidupan,  dan cerita ini dapat menguras emosi pembaca. Dari buku ini kita diperkenalkan lebih jauh dan hampir detail mengenai agama konghucu dan budaya tionghoa.



G.  KESIMPULAN
Buku ini menceritakan tentang budaya tionghoa  dan agama konghucu secara detail. Menceritakan secara detail bagaimana proses upacara pemakaman dengan adat konghucu. Apa saja yang harusnya dipersiapkan untuk sajian orang yang meninggal. Tidak hanya menceritakan agama dan budaya saja, tetapi menceritakan makna arti kehidupan sosial dan romantisme juga. Semua berpadu menjadi suatu cerita yang menguras emosi.